TIPS MENGEMBANGKAN ANGKET
ANALISIS KEBUTUHAN BELAJAR UNTUK R & D
Ihtiara Fitrianingsih
Pusat Pengembangan
Bahasa LPPMP UNY
PENDAHULUAN
Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengenai Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, guru dengan golongan
minimal IIIb memiliki kewajiban untuk mengikuti Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Menurut peraturan yang sedang hangat-hangatnya di
pertengahan bulan Juni 2013 ini, guru diharuskan melakukan pengembangan diri,
menghasilkan karya ilmiah maupun karya inovasi. Pada dasarnya, menulis sebuah
karya ilmiah adalah hal yang paling feasible
bagi guru dari segi waktu penyelesaiannya. Karya ini dapat berupa kajian
teoretis maupun kajian dari hasil sebuah penelitian.
Berbicara mengenai karya tulis hasil penelitian, hal yang terlintas dalam
pikiran adalah Penelitian Tindakan Kelas (Action
Research), Research and Development
(R&D), eksperimen, dll. Dalam Workshop Penulisan Karya Ilmiah Populer WUNY
yang diselenggarakan pada hari Kamis, 20 Juni 2013, sejumlah guru bahasa
mengungkapkan bahwa artikel ilmiah hasil penelitian mereka biasanya mereka buat
untuk keperluan KTA ialah karya dari hasil R&D atau Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Sebagaimana wajarnya peran guru di sekolah, guru dituntut untuk
selalu meningkatkan kualitas mengajar yang salah satunya termasuk mempersiapkan
bahan ajar.
EDUCATIONAL RESEARCH AND DEVELOPMENT (R & D)
Educational Research and Development (R & D) merupakan salah satu
proses penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan atau memvalidasi suatu produk
dalam bidang pendidikan (Borg & Gall, 1983: 772), misalnya teknik mengajar,
media belajar, materi belajar, atau prosedur belajar tertentu. Dalam penelitian
ini, guru akan melakukan beberapa tahap penelitian seperti menganalisis
kebutuhan belajar, mengembangkan suatu produk, mengujicobakannya dalam kegiatan
pembelajaran, serta mengevaluasinya. Menurut Borg & Gall (1983: 775)
tahap-tahap penelitian dalam R & D adalah sebagaimana digambarkan dalam
Gambar 1 berikut.

Gambar 1
Tahap-tahap
Penelitian R & D (Borg & Gall, 1983: 775)
Dari Gambar I diketahui bahwa sebelum melakukan penelitian pengembangan,
misalnya pengembangan media belajar atau materi belajar bahasa Inggris, seorang
peneliti akan membaca beberapa literatur yang berkaitan dengan isu-isu terkait
masalah penelitian yang ia angkat, sekaligus literatur mengenai penelitian
pengembangan. Sebagaimana disarankan oleh Borg & Gall (1983: 775) dalam
gambar tersebut, peneliti harus mengembangkan instrumen penelitian sebelum ia
melakukan tahap pertama penelitian (need
assessment). Instrumen untuk keperluan need
assessment ini selanjutnya akan dibahas dengan istilah need analysis instrument. Jika instrumen tersebut berupa angket,
maka istilah yang digunakan ialah need
analysis questionnaire.
MENGEMBANGKAN ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN BELAJAR (NEED ANALYSIS QUESTIONNAIRE)
Angket merupakan salah satu jenis instrumen penelitian yang memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis instrumen lainnya. Selain mudah
digunakan, angket juga tidak banyak memakan waktu saat digunakan. Angket
membuat responden penelitian merasa bebas dalam memberikan data tanpa diketahui
identitasnya oleh peneliti, sehingga data yang diberikan lebih akurat. Selain
itu, hasil analisis angket juga dapat dioleh dengan cepat dengan metode
statistik.
Dalam mengembangkan angket analisis kebutuhan belajar, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh peneliti.
1.
Pastikan
bahwa angket menggali informasi mengenai target
needs dan learning
needs siswa.
2.
Pastikan
bahwa setiap butir angket mewakili prinsip-prinsip belajar yang peneliti
yakini.
3.
Mulailah
dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah dijawab ke pertanyaan
yang sulit dijawab, dari yang bersifat
ringan ke yang bersifat
mengintrogasi.
4.
Dalam
instruksi, pastikan peneliti mengarahkan responden untuk berpikir tentang hal
yang dituju dalam setiap butir/pertanyaan.
5.
Dalam
instruksi, pastikan peneliti menyertakan penjelasan bahwa responden dapat
bertanya kepada peneliti jika terdapat ketidakjelasan, dan/atau penjelasan
bahwa responden diperbolehkan untuk tidak menjawab pertanyaan dalam angket jika
ia tidak dapat memahami apa yang dimaksud dalam pertanyaan tertentu.
6.
Selalu
cek apakah perintah/instruksi dan butir angket ‘nyambung’.
7.
Cetaklah
halaman paling depan dengan kertas berwarna atau dengan tinta warna.
8.
Ujicobakan
angket sebelum digunakan.
PENJELASAN
1.
Pastikan bahwa angket menggali informasi mengenai target needs dan learning
needs siswa.
Untuk mengembangkan materi belajar,
materi belajar keterampilan membaca teks berbahasa Inggris misalnya, seorang material developer perlu mengumpulkan
data mengenai target needs dan learning needs siswa. Istilah need analysis juga disebut dengan istilah need assessment (Richards, 2001; Nation, 2010;
Hyland, 2006; Hutchinson & Waters, 1987:53-56; Graves, 2000). Needs,
menurut Hyland (2006: 73), adalah istilah payung yang membawahi beberapa aspek
seperti menggali informasi tentang tujuan belajar dan motivasi belajar siswa, kemampuan
berbahasa Inggris siswa, preferensi kegiatan belajar siswa dan target situasi
dimana mereka akan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Hutchinson and Waters (1987: 54-56) mengklasifikasikan
needs ke dalam target needs (apa
yang siswa perlukan untuk dapat berkomunikasi pada target situasi) dan learning
needs (apa yang siswa perlukan untuk dapat belajar). Selanjutnya target
needs dibagi lagi menjadi:
a. Necessities: Aspek bahasa apakah yang siswa perlukan. Contoh: siswa harus menjawab
soal ujian secara lisan.
b. Lacks: Apa yang belum dikuasai siswa. Contoh: aspek tata tulis yang belum siswa miliki dalam bahasa Inggris
jika dibandingkan dengan tata tulis dalam bahasa Indonesia.
c. Wants: Apa yang ingin dipelajari oleh siswa.
Sebagai contoh, seorang material developer atau guru bahasa Inggris akan mengembangkan
materi reading untuk kelas X SMA
melalui prosedur R & D. Hal pertama yang ia lakukan ialah mengumpulkan
informasi tentang kebutuhan belajar siswa kelas X. Sebelum ia mengembangkan
angket, berdasarkan literatur yang telah ia baca, ia membuat kisi-kisi tentang
apa saja informasi yang ia perlukan. Lihat tabel 1 berikut ini.
No.
|
Informasi yang diperlukan
|
Referensi
|
1
|
Usia, jenis kelamin dan latar belakang kebahasaan siswa
|
Hedcock & Ferris, 2009: 120
|
Learning Needs
|
||
2
|
Topik-topik favorit siswa
|
Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie
Williams, 2005:57
|
3
|
Jenis kegiatan belajar yang disukai siswa
|
Dudley-Evans & St.
John, 1998: 125; Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie Williams,
2005:57
|
4
|
Setting kegiatan belajar
(individu, berpasangan atau berkelompok)
|
Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie
Williams, 2005: 57 & 148
|
5
|
Jenis pekerjaan rumah (PR) yang disukai siswa
|
Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie Williams,
2005: 57
|
6
|
Pilihan waktu untuk pemberian umpan balik (feedback) dari guru
|
Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie
Williams, 2005: 156
|
7
|
Teacher role
|
Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie
Williams, 2005: 145
|
8
|
Students’ role dalam belajar
|
Nunan, 1989: 80
|
Target Needs
|
||
9
|
Target belajar siswa
|
Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie
Williams, 2005: 57; Hedcock & Ferris, 2009:120
|
10
|
Frequensi pembelajaran 4 skill berbahasa mereka
saat ini
|
Hedcock & Ferris, 2009:120
|
11
|
L1 and L2 literacy
skills
|
Hedcock & Ferris, 2009:120
|
12
|
Kemampuan mereka dalam microskill membaca
|
Dudley-Evans &
St. John, 1998: 125; Richards, 2001:52; Graves, 2000: 101; Spratt, Marry,
Alan Pulverness & Melanie Williams, 2005: 57; Richards, 2001:52
|
13
|
Strategi membaca yang siswa lakukan
|
Hedcock & Ferris, 2009:152
|
14
|
Sikap dan motivasi belajar siswa
|
Hedcock & Ferris, 2009:120; Graves, 2000: 101
|
15
|
Bacaan yang sering siswa baca
|
Hedcock & Ferris, 2009:153
|
Tabel 1
Kisi-Kisi angket need
analysis
Dicontohkan dalam tabel 1 di atas bahwa learning needs mencakup topik, kegiatan
belajar, setting kegiatan belajar, jenis PR, teacher role dan learner role
yang disukai siswa. Semua aspek ini adalah cara yang siswa yakini dapat
membantu mereka untuk dapat belajar dengan lebih nyaman. Selanjutnya, nomor 9 sampai dengan 15 adalah
bagian dari target needs, di mana
siswa kelas X SMA dipersyaratkan kurikulum untuk membaca berbagai macam genre of texts sehingga mereka perlu
memiliki keterampilan membaca. Dalam hal ini guru atau material developer perlu
tau seberapa jauh keterampilan membaca yang telah siswa miliki, strategi apa
yang sudah mereka terapkan saat membaca, apa target belajar mereka, bacaan apa
yang sering mereka baca, dan sebagainya. Setelah dua aspek di atas terpenuhi
hal terpenting selanjutnya ialah menjabarkan kisi-kisi tersebut dalam bentuk
angket.
2.
Pastikan bahwa setiap butir angket mewakili
prinsip-prinsip belajar yang peneliti yakini.
Tips kedua ini sedikit mudah terlalaikan oleh
peneliti. Seringkali seorang peneliti menulis butir-butir angket tanpa
merefleksikan kembali apa yang ditulisnya. Lihat contoh berikut.
15
|
Teacher
role prefered by the students
|
Referensi: Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie
Williams, 2005: 145 (teacher role)
|
|
|
a
|
planner
|
guru merencanakan kegiatan belajar dengan baik
|
|
b
|
informer
|
guru memberikan
segala informasi yang saya perlukan saat belajar
|
|
c
|
manager
|
guru mengatur apa
yang boleh dan tidak boleh saya
lakukan saat belajar
|
|
d
|
monitor
|
guru memberikan soal-soal untuk mengetahui kemajuan
belajar saya
|
|
e
|
involver
|
guru ikut/terlibat dalam kegiatan belajar bersama saya
|
|
f
|
parent/friend
|
guru mendengar pendapat dan keluhan saya selayaknya
orang tua/teman
|
|
g
|
diagnostician
|
guru membimbing
saya untuk mengenali kesulitan belajar saya
|
|
h
|
resource
|
guru memberikan bantuan dan nasehat saat saya
memerlukannya
|
|
i
|
others
|
Tabel
2
Contoh
pengembangan butir angket
Butir pertanyan yang bercetak tebal di atas adalah
contoh penjabaran istilah yang kurang tepat. Dalam pernyataan-pernyatan tersebut
pembuat angket belum mencermati implikasi makna dari apa yang ia tulis. Jika
dituliskan guru memberika, guru mengatur dan guru membimbing, implikasinya
ialah guru yang serba tau dan siswa sejauh ini adalah objek pengajaran,
sehingga makna yang ditimbulkan ialah siswa tidak akan lebih pintar dari guru,
padahal faktanya adalah sebaliknya. Oleh karena itu, tiga butir tersebut perlu
direvisi. Cermati contoh pertanyaan berikut ini. Dapat diketahui bahwa
penjabaran teacher role pada contoh
kedua terkesan demokratis dan lebih sesuai dengan prinsip learner-centered, bukan teacher-centered.
Silakan Adik
berikan pendapat Adik terhadap situasi-situasi berikut. Berikan tanda centang (√) pada kolom yang paling sesuai
dengan pendapat Adik.
5 = Sangat setuju
|
4 = Setuju
|
3 = Ragu-ragu
|
2 = Tidak setuju
|
1 = Sangat Tidak Setuju
|
No
|
Peran
guru
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Saya
suka jika kegiatan belajar diatur dengan baik
|
|
|
|
|
|
2
|
Saya suka jika informasi yang saya
perlukan saat belajar dapat saya peroleh dari berbagai sumber
|
|
|
|
|
|
3
|
Saya suka jika peraturan belajar
disepakati bersama antara guru dan siswa
|
|
|
|
|
|
4
|
Saya
suka jika guru memberikan soal-soal untuk mengetahui kemajuan belajar saya
|
|
|
|
|
|
5
|
Saya
suka jika guru ikut/terlibat dalam kegiatan belajar bersama saya
|
|
|
|
|
|
6
|
Saya
suka jika guru mendengar pendapat dan keluhan saya selayaknya orang tua/teman
|
|
|
|
|
|
7
|
Saya suka jika guru membantu saya
untuk mengenali potensi saya
|
|
|
|
|
|
8
|
Saya
suka jika guru membantu saya dalam menyelesaikan kesulitan belajar saya.
|
|
|
|
|
|
9
|
Saya
suka jika guru memberikan bantuan dan nasehat saat saya memerlukannya
|
|
|
|
|
|
10
|
Saya suka jika saya diberi kebebasan berpikir dan berkreasi
saat mengerjakan tugas
|
|
||||
11
|
Saya suka jika guru menghargai hasil pekerjaan saya
|
|
||||
12
|
Saya suka jika saya dibantu belajar dari kesalahan saya
|
|
||||
13
|
lainnya
(sebutkan) ..................................................
|
|
|
|
|
|
Tabel
3
Contoh
revisi pengembangan butir angket
3.
Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah dijawab
ke pertanyaan yang sulit dijawab,
dari yang bersifat ringan ke yang bersifat
mengintrogasi.
Sebagaimana contoh kisi-kisi pada Tabel 1, memulai
pertanyaan dari yang mudah ke yang sulit, dari yang santai ke yang lebih
serius. Pertanyaan pada angket need analysis dapat dikembangkan dengan
mendahulukan informasi tentang pilihan tema, topic, kegiatan belajar dan
sebagainya, lalu diikuti dengan informasi mengenai reading skills dan target belajar mereka yang relative lebih rumit
untuk dijawab.
4.
Dalam instruksi, pastikan peneliti mengarahkan responden
untuk berpikir tentang hal yang dituju dalam setiap butir/pertanyaan.
|
Dalam kotak di atas diberikan contoh instruksi. Jika
diperhartikan dengan seksama, di sana tertulis “Pada bagian ini, Adik diminta untuk memberikan informasi
tentang teks-teks yang biasa Adik baca, baik dalam bahasa Indonesia maupun
dalam bahasa Inggris.”
Kalimat ini berfungsi untuk mengarahkan responden untuk memikirkan apa yang
diminta si pembuat angket. Jika
kalimat tersebut dihilangkan, kemungkinan responden aka nasal menjawab tanpa memikirkan
apa yang sesungguhnya ada pada diri mereka. Oleh karena itu, sebelum
menginstruksikan bagaimana cara menajawab perntanyaan, berikanlah petunjuk
tentang informasi apa yang harus
responden berikan berkaitan dengan fakta yang ada pada diri mereka.
5.
Dalam instruksi, pastikan peneliti menyertakan penjelasan
bahwa responden dapat bertanya kepada peneliti jika terdapat ketidakjelasan,
dan/atau penjelasan bahwa responden diperbolehkan untuk tidak menjawab
pertanyaan dalam angket jika ia tidak dapat memahami apa yang dimaksud dalam
pertanyaan tertentu.
Hal selanjutnya yang mempengaruhi valid atau
tidaknya suatu hasil angket ialah cara peneliti dalam memberikan keleluasaan
kepada responden untuk memberika jawaban. Memberikan kesempatan bertanya maupun
kebebasan untuk tidak menjawab sangatlah penting dalam sebuah penelitian. Dalam
pengisian angket, hal ini dapat disampaikan secara lisan maupun secara
tertulis. Namun demikian, memberikan penjelasan secara tertulis pada bagian
instruksi akan lebih efektif karena responden akan membacanya secra langsung
sehingga tidak akan terlupakan atau terlewat oleh si peneliti. Berikut adalah
contohnya.
|
6.
Selalu cek apakah perintah/instruksi dan butir angket
‘nyambung’.
Dalam mengembangkan angket, hal penting
yang harus peneliti perhatikan ialah kesesuaian antara pilihan jawaban dengan
butir soal. Perhatikan contoh berikut ini.
5 =
Saya sering
menggunakan
strategi
ini.
|
4 =
Saya kadang-kadang menggunakan strategi ini.
|
3 = Saya jarang menggunakan strategi ini.
|
2 =
Saya tidak pernah menggunakan
strategi ini walaupun saya tahu strategi ini.
|
1 =
Saya tidak tahu tentang startegi ini.
|
No
|
Strategi membaca
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
a
|
Sebelum membaca
suatu teks, saya menentukan tujuan membaca.
(contoh: untuk mengetahui perkembangan suatu berita, untuk memahami brosur, untuk
mencari judul buku dalam katalog, dll).
|
|
|
|
|
|
b
|
Sebelum membaca, saya merencanakan cara-cara untuk
memahami teks itu.
|
|
|
|
|
|
c
|
Sebelum membaca, saya melihat sekilas teks dan gambar
untuk mengetahui gambaran umum tentang isi teks.
|
|
|
|
|
|
d
|
Sebelum membaca, saya menebak informasi apa yang akan
disampaikan dalam teks itu.
|
|
|
|
|
|
e
|
Saat saya membaca, saya mengecek apakah
prediksi/tebakan saya sesuai dengan apa yang telah saya baca.
|
|
|
|
|
|
f
|
Dst.
|
|
|
|
|
|
Tabel
4
Contoh
kesesuaian antara butir pernyaaan dan pilihan jawaban
Dalam
contoh ini, pernyataan mengenai performa atau kebiasaan siswa jika dicocokkan
dengan pilihan jawaban akan ‘nyambung’. Lain halnya ketika butir pertanyaan
tersebut dijodohkan dengan pilihan jawaban ‘setuju’ atau ‘tidak setuju’
misalnya, maka kedua pernyataan tersebut tidak ‘nyambung’ atau tidak sesuai.
Hal terpenting yang harus diperhatikan ialah bahwa penggunaan Likert
Scale: agreement (sangat setuju, setuju, kurang
setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju) untuk pernyataan yang berisi
pendapat/pandangan, dan skala frekuensi (selalu, sering, kadang-kadang, jarang,
tidak pernah) untuk pernyataan yang berisi tentang performa/kemampuan, dan kebiasaan siswa.
7.
Cetaklah halaman paling depan dengan kertas berwarna atau
dengan tinta warna.
Sebagaimana diusulkan oleh Borg & Gall
(1983),
bahwa angket akan lebih menarik bagi responden ketika disajikan dengan layout
yang menarik ataupun disajikan dengan kertas/tinta berwarna. Dalam hal ini,
jika seorang peneliti menghendaki angketnya untuk diisi oleh banyak responden,
maka hal yang paling memungkinkan ialah mencetak halaman pertama angket dengan
kertas berwarna. Mencetak halaman pertama angket dengan warna cerah lembut juga dapat membuat responden merasa lebih
nyaman untuk menjawab pertanyan-pertanyaan dalam angket.
8.
Ujicobakan angket sebelum digunakan.
Setelah angket selesai dikembangkan, akan lebih baik
jika angket tersebut diujicobakan pada 3-5 orang sampel responden yang diambil
secara acak. Jika hal tersebut tidak terjangkau, hal minimal yang harus
dilakukan ialah meminta teman sejawat untuk memeriksa angket tersebut dari segi
kebahasaannya maupu lay out-nya.
Selain itu, jika angket analisis kebutuhan belajar itu ditujukan untuk siswa
kelas X SMA, maka angket dapat diujicobakan kepada beberapa saudara atau teman
yang memiliki usia dan karakteristik mirip dengan target responden.
Uji coba angket sebaiknya dilakukan dua kali, dengan
pertimbangan ujicoba yang pertama adalah peer check atau koreksi teman sejawat,
atau bisa juga uji coba dengan bantuan respondent-like persons untuk memberikan
umpan balik mengenai segi kebahasaan dan lay out angket. Sedangkan uji coba
kedua adalah uji coba untuk mendapatkan kemungkinan butir pertanyaan lain yang
mungkin diharapkan atau disarankan oleh target responden. Dengan demikian,
angket akan lebih sempurna dengan umpan balik dan saran dari peserta uji coba
tersebut. Sebagai contoh, dalam angket ada pertanyaan mengenai motivasi belajar
bahasa Inggris siswa. Disebutkan dalam angket sebagai berikut.
Saya berusaha membaca teks berbahasa Inggris dengan baik supaya ...
|
No. Urut
|
mendapatkan
nilai bahasa Inggris yang tinggi
|
|
menang
lomba bahasa Inggris
|
|
menjawab
soal-soal Ujian Nasional dengan benar
|
|
berhasil
dalam tes masuk perguruan tinggi
|
|
paham
saat membaca buku-buku berbahasa Inggris
|
|
paham
saat menonton film-film dalam berbahasa Inggris
|
|
paham
saat mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris
|
|
paham
saat membaca koran berbahasa Inggris
|
|
paham
saat membaca cerita/novel berbahasa Inggris
|
|
paham
saat menonton siaran TV berbahasa Inggris
|
|
paham
saat membaca blog/website berbahasa Inggris
|
|
lainnya
(tuliskan)....................................................
|
|
Tabel
5
Contoh
butir pertanyaan sebelum uji coba
Setelah
uji coba kedua, beberapa siswa peserta try out memberikan masukan, sehingga
angket tersebut dikembangkan sebagaimana tabel berikut ini.
Saya berusaha membaca teks berbahasa Inggris dengan baik supaya ...
|
No. Urut
|
mendapatkan
nilai bahasa Inggris yang tinggi
|
|
menang
lomba bahasa Inggris
|
|
menjawab
soal-soal Ujian Nasional dengan benar
|
|
berhasil
dalam tes masuk perguruan tinggi
|
|
paham
saat membaca buku-buku berbahasa Inggris
|
|
paham
saat menonton film-film dalam berbahasa Inggris
|
|
paham
saat mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris
|
|
paham
saat membaca koran berbahasa Inggris
|
|
paham
saat membaca cerita/novel berbahasa Inggris
|
|
paham
saat menonton siaran TV berbahasa Inggris
|
|
paham
saat membaca blog/website berbahasa Inggris
|
|
dapat membantu teman/adik dalam belajar bahasa Inggris
|
|
dapat berbagi pengetahuan tentang bahasa Inggris dengan orang lain
|
|
lainnya
(tuliskan)....................................................
|
|
Tabel
6
Contoh
butir pertanyaan setelah uji coba
KESIMPULAN
DAN SARAN
Seringkali
guru dituntut untuk dapat menghasilkan karya dengan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas atau R & D. Saat guru memilih untuk melakukan R & D, hal
yang menjadi kendala ialah bagaimana mengembangkan instrumen penelitian yang
baik dari segi isi, kebahasaan, lay out
dan metode. Hal ini menjadi motivasi
penulis untuk menyajikan artikel ini. Dalam mengembangkan angket untuk
keperluan need analysis atau need assessment, banyak hal yag perlu
diperhatikan. Seperti yang telah penulis jabarkan dalam pembahasan sebelumnya,
hal isi, instruksi, butir pertanyaan, hingga ‘nyambung’ tidaknya butir pertanyaan
dan pilihan jawaban serta piloting atau
uji coba angket dapat menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dari sebuah
angket. Selanjutnya, penelitian mengenai pengembangan angket dan evaluasi
angket penelitian masih perlu diteliti lebih lanjut sehingga hasil penelitian R
& D khususnya, serta penelitian lainnya pada umumnya, dapat
dipertanggungjawabkan validitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Borg,
Walter R. and Gall, Meredith Damien. 1983. Educational
research: an introduction. New York: Longman (4th Ed).
Dudley-Evans and St.
John. 1998. Development in English for
Specific Purposes: A Multi-Disciplinary Approach. Cambridge: Cambridge
University Press.
Graves,
Kathlen. 2000. Designing language course:
A guide for teachers. Boston: Heinle & Heinle publishers
Hayland,
Ken. 2006. English for academic purposes: an
advanced resource book. New York: Routledge.
Hutchinson,
T., and Waters, A. 1987. English for
specific purposes: a learning-centered approach. Cambridge: Cambridge
University Press.
Hedgcock, John S.
and Dana R. Ferris. 2009. Teaching
readers of English: students, texts,
and contexts. New York:
Routledge
Nunan, David. 1989. Designing tasks for
the communicative classroom. Cambridge:
Cambridge University Press.
Nation,
I. S. P. 2010. Language curriculum design. New York: Routledge.
Permen PAN &
RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kementrian Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2009.
Richards, JC. 2001. Curriculum development in language teaching. Cambridge: Cambridge
University Press.
Spratt, Marry, Alan Pulverness & Melanie
Williams. 2005. The TKT (Teaching Knowledge Test) Course. Cambridge:
Cambridge University Press.
Wah terima kasih banyak atas informasinya. Izin untuk menjadikan salah satu referensi saya, apalagi terkait Target Needs dan Learning needs siswa. :)
BalasHapusterimakasih, menambah ilmu dan wawasan pembuatan angket
BalasHapusWahh, kerenn ...
BalasHapusthanks ya
ini yang saya cari-cari
Terimakasih, sangat membantu sekali semoga barokah ya, sukses selalu
BalasHapus